Fraud di Era Digital: Bagaimana Teknologi Membantu dan Mengancam Akuntansi

Akuntansi.umsida.ac.id – Di era digital yang semakin berkembang pesat, kemajuan teknologi menawarkan berbagai kemudahan dalam dunia bisnis dan akuntansi.

Namun, di balik kemudahan tersebut, muncul pula tantangan baru berupa fraud atau kecurangan yang semakin canggih.

Berbagai jenis kecurangan yang terjadi di dunia bisnis kini tidak hanya melibatkan manipulasi data manual, melainkan juga mengandalkan teknologi untuk menutupi jejak kecurangan.

Teknologi seperti software analitik, kecerdasan buatan (AI), dan blockchain bisa menjadi alat yang sangat berguna untuk mendeteksi dan mencegah kecurangan, namun juga bisa disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Baca juga: Transformasi Supply Chain Himaksida Bahas Strategi Keunggulan Operasional dan Keberlanjutan

Kasus Fraud Modern di Era Digital
Sumber: Pexels

Fraud di era digital telah berkembang menjadi ancaman serius yang sulit terdeteksi dengan metode tradisional.

Seiring dengan semakin kompleksnya sistem informasi dan transaksi yang melibatkan data elektronik, para pelaku kecurangan pun semakin pintar dalam menyembunyikan jejak mereka.

Salah satu contoh nyata adalah fraud dalam dunia akuntansi yang melibatkan manipulasi laporan keuangan melalui sistem komputer.

Misalnya, ada kasus di mana karyawan atau pihak eksternal yang memiliki akses ke sistem keuangan perusahaan dapat mengubah data secara diam-diam untuk menguntungkan diri mereka sendiri atau kelompok tertentu.

Dengan menggunakan alat digital yang canggih, mereka bisa menutupi transaksi yang mencurigakan dengan lebih efisien.

Salah satu contoh lainnya adalah kecurangan dalam transaksi e-commerce, di mana penjual atau pembeli dapat memanfaatkan celah dalam sistem pembayaran atau pengembalian dana untuk melakukan penipuan.

Kecepatan transaksi online yang tinggi membuat deteksi kecurangan menjadi lebih menantang, karena data yang masuk dan keluar begitu cepat dan dalam jumlah besar.

Meskipun demikian, teknologi yang ada juga dapat digunakan untuk melawan ancaman ini, dengan membantu akuntan dan profesional keuangan untuk menemukan tanda-tanda kecurangan secara lebih efektif.

Lihat juga: Academic Global Outing International FBHIS Umsida di USIM

Peran Teknologi dalam Deteksi dan Pencegahan Fraud

Teknologi kini memainkan peran yang sangat besar dalam membantu mengidentifikasi dan mencegah fraud.

Software analitik adalah salah satu contoh teknologi yang sangat bermanfaat dalam mendeteksi pola transaksi yang tidak biasa.

Dengan menggunakan algoritma canggih, software ini dapat menganalisis data transaksi dalam jumlah besar dan menemukan pola yang mencurigakan.

Misalnya, ketika ada transaksi yang tidak sesuai dengan pola transaksi sebelumnya, software ini dapat memberi peringatan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Teknologi ini memungkinkan analisis yang lebih cepat dan lebih tepat, meminimalkan kemungkinan terlewatnya tindakan kecurangan yang dapat merugikan perusahaan.

Selain itu, kecerdasan buatan (AI) semakin banyak digunakan untuk mengidentifikasi potensi fraud dengan cara yang lebih cerdas.

Dengan kemampuan untuk mempelajari pola data dan merespons dengan tindakan yang sesuai, AI dapat membantu akuntan dan auditor untuk melakukan deteksi kecurangan lebih cepat dan lebih akurat.

AI juga dapat digunakan untuk meningkatkan sistem pemantauan yang lebih proaktif, yang mengidentifikasi gejala kecurangan lebih awal sebelum hal tersebut berkembang menjadi masalah yang lebih besar.

Teknologi ini memberikan keunggulan kompetitif dalam menjaga integritas laporan keuangan dan data transaksi.

Selain software analitik dan AI, blockchain juga menawarkan solusi potensial dalam hal transparansi dan keamanan.

Teknologi blockchain, yang pada awalnya diperkenalkan untuk cryptocurrency, kini telah diterapkan dalam berbagai bidang, termasuk akuntansi.

Blockchain menawarkan sistem yang sangat aman dan transparan untuk pencatatan transaksi.

Setiap transaksi yang tercatat dalam blockchain tidak dapat diubah atau dimanipulasi tanpa jejak yang jelas.

Dengan menggunakan blockchain, perusahaan dapat memastikan bahwa semua data transaksi tercatat dengan aman, mengurangi risiko fraud yang melibatkan manipulasi data atau penghilangan jejak transaksi.

Tantangan yang Dihadapi oleh Akuntansi di Era Digital

Meskipun teknologi menawarkan berbagai manfaat dalam deteksi dan pencegahan fraud, tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi itu sendiri juga dapat menjadi ancaman.

Keberadaan software manipulasi data dan serangan siber semakin menjadi masalah besar bagi dunia akuntansi.

Pelaku fraud yang semakin canggih kini dapat memanfaatkan teknologi untuk menyembunyikan jejak mereka, membuatnya lebih sulit untuk dideteksi.

Bahkan dengan adanya teknologi yang lebih baik untuk mendeteksi kecurangan, jika tidak digunakan dengan benar atau tidak dilindungi dengan sistem yang kuat, maka tetap ada kemungkinan data perusahaan dapat diakses dan dimanipulasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Selain itu, ketergantungan pada teknologi yang semakin besar membuat pentingnya keamanan data menjadi semakin relevan.

Perusahaan harus memastikan bahwa sistem dan perangkat lunak yang mereka gunakan aman dari ancaman cyber yang dapat mengarah pada pencurian data atau manipulasi informasi.

Maka dari itu, penting bagi perusahaan dan akuntan untuk terus memperbarui pengetahuan mereka mengenai risiko yang ada serta strategi terbaik untuk melindungi data dan transaksi yang penting.

Fraud di era digital menjadi tantangan besar bagi dunia akuntansi, dengan adanya ancaman yang lebih canggih dan sulit dideteksi.

Namun, teknologi seperti software analitik, AI, dan blockchain memberikan harapan dalam deteksi dan pencegahan kecurangan.

Teknologi tersebut memberikan alat yang sangat berguna bagi akuntan untuk menganalisis data dengan lebih akurat dan cepat, serta memastikan integritas laporan keuangan perusahaan.

Namun, seperti halnya pedang bermata dua, teknologi juga membawa risiko baru yang harus diwaspadai, terutama dalam hal keamanan data dan potensi penyalahgunaan alat digital untuk tujuan penipuan.

Dengan pemahaman yang baik tentang manfaat dan risikonya, dunia akuntansi dapat memanfaatkan teknologi untuk melawan kecurangan dan memastikan transparansi yang lebih besar dalam bisnis.

Penulis: Indah Nurul Ainiyah

Bertita Terkini

Dosen Akuntansi Umsida Kupas Transparansi Laporan Keuangan Nirlaba dalam ISAK 335
November 7, 2025By
Dosen Akuntansi Umsida Tegaskan Transparansi Keuangan di Lembaga Pendidikan Muhammadiyah
November 3, 2025By
Memahami Investasi dan Risiko: Pelajaran Berharga dari Dividend Trap untuk Mahasiswa Akuntansi
October 30, 2025By
Guest Lecture di USIM, Dosen Akuntansi Umsida Perkuat Akuntansi Islam
October 26, 2025By
Dosen FBHIS Umsida Kupas Peran Auditor dalam Menjaga Akuntabilitas di USIM Malaysia
October 22, 2025By
Tax Center UMSIDA Raih Penghargaan sebagai Tax Center Terbanyak Mengirimkan Relawan Pajak di Kanwil DJP Jawa Timur II
October 18, 2025By
Penerapan Sistem e-BLUD pada Mata Kuliah E-Government : Langkah Inovatif Prodi Akuntansi UMSIDA Menuju Pembelajaran Digital Terintegrasi
October 14, 2025By
Five Accounting Lecturers from FBHIS UMSIDA Serve as Guest Lecturers at Universiti Sains Islam Malaysia (USIM)
October 10, 2025By

Prestasi

Capaian Baru, Mahasiswa Akuntansi Umsida Raih Juara 1 Taekwondo Kyorugi U-68
September 8, 2025By
Bawa Pulang Gelar Juara Pencak Silat, Kerja Keras Berbuah Manis
September 4, 2025By
Puteri Agustin Raih Emas Ukir Prestasi Taekwondo di Porprov Jatim IX
July 26, 2025By
Raih Wisudawan Terbaik, Maya Berbagi Kiat Sukses di Dunia Kuliah dan Bisnis
November 5, 2024By
Company Visit Mendorong Mahasiswa Agar Dapat Meraih Prestasi Melalui Lomba ASST Bandung
April 12, 2023By
NGOPI (Ngobrol Pintar Prodi Akuntansi UMSIDA) Bersama Mahasiswa ASST 2022
April 11, 2023By
Mahasiswi Prodi Akuntansi UMSIDA Sabet Juara 3 Lomba Esai Pajak
July 15, 2022By
Melewati Seleksi Ketat, Mahasiswa Prodi Akuntansi UMSIDA Masuk Dalam 10 Finalis Duta Anti Narkoba Sidoarjo 2022
July 12, 2022By