Mahasiswa Akuntansi, Tapi Jago MC dan Public Speaking? Kenapa Tidak!

Akuntansi.umsida.ac.id – Mahasiswa Akuntansi identik dengan angka, neraca, dan laporan keuangan.

Tapi siapa sangka, banyak dari mereka juga tampil percaya diri di atas panggung menjadi MC, pembicara, bahkan content creator yang aktif di media sosial.

Dunia yang dahulu dikenal sunyi dan serius, kini mulai bergeliat dengan warna baru: suara lantang, tawa audiens, dan narasi yang menginspirasi.

Dulu, dunia akuntansi kerap diasosiasikan dengan ruang kerja sunyi, dentingan kalkulator, dan tumpukan dokumen keuangan yang membosankan. Namun kini, stereotip tersebut mulai runtuh perlahan.

Mahasiswa Prodi Akuntansi menunjukkan bahwa mereka tak hanya piawai menghitung angka, tetapi juga mahir menyampaikan gagasan secara efektif, persuasif, dan menghibur di depan publik.

Sumber: Freepik

Di era modern, akuntansi tidak hanya menuntut keahlian teknis semata.

Dunia kerja kini menuntut lebih kemampuan komunikasi yang kuat, cara penyampaian data yang menarik, dan cara berpikir strategis yang dapat dimengerti semua pihak.

Presentasi laporan keuangan, pemaparan strategi bisnis, hingga memimpin rapat atau seminar membutuhkan keterampilan berbicara yang jelas, percaya diri, dan mampu membangun koneksi emosional dengan audiens.

Baca juga: Waspadai Jebakan Dividen: Saat Imbal Hasil Tinggi Justru Jadi Bumerang bagi Investor Saham.

Maka tak heran, keterampilan public speaking kini menjadi bekal penting bagi mahasiswa Akuntansi untuk menaklukkan dunia kerja yang kompetitif dan dinamis.

Di berbagai kampus, kini banyak mahasiswa Akuntansi yang aktif menjadi Master of Ceremony (MC) dalam berbagai acara penting mulai dari pelantikan organisasi, seminar nasional, hingga perhelatan resmi tingkat universitas.

Sumber: Freepik

Mereka tampil memukau dengan penguasaan materi, intonasi yang penuh penghayatan, serta sikap profesional yang mencerminkan kualitas seorang komunikator sejati.

Lebih dari itu, mereka juga menjelma menjadi content creator yang mengedukasi publik.

Tak sedikit yang membuat video singkat tentang tips menyusun anggaran bulanan, strategi menabung untuk mahasiswa, hingga cara memahami laporan keuangan dalam bahasa yang ringan dan mudah dimengerti.

Mereka tidak hanya menyampaikan ilmu, tetapi juga membangun citra baru bahwa dunia akuntansi bisa dibawakan dengan cara yang menyenangkan dan penuh kreativitas.

Lihat juga: Rekomendasi Website dan Aplikasi Gratis untuk Mahasiswa Akuntansi

Mahasiswa Akuntansi: Transformasi Menjadi Adaptif dan Kreatif

Fenomena ini bukan sekadar tren sementara. Ia mencerminkan transformasi mahasiswa Akuntansi menjadi sosok yang adaptif dan multifaset.

Kemampuan berbicara yang mereka kembangkan bukan hanya untuk tampil, tapi untuk menyampaikan ide dan data dengan cara yang komunikatif, relevan, dan berdampak luas.

Melihat potensi tersebut, Prodi Akuntansi di berbagai universitas juga turut mendukung dengan menyediakan berbagai ruang aktualisasi.

Pelatihan MC, kelas public speaking, workshop komunikasi bisnis, hingga partisipasi dalam lomba debat dan konferensi ilmiah menjadi bagian dari kurikulum pengembangan diri.

Semua ini tidak hanya melatih keberanian berbicara, tapi juga membentuk karakter, daya pikir kritis, dan profesionalisme mahasiswa secara menyeluruh.

Keterampilan berbicara yang mumpuni memang sangat dibutuhkan di dunia profesi akuntansi.

Seorang konsultan pajak, misalnya, harus mampu menjelaskan kebijakan perpajakan secara sederhana kepada klien.

Auditor eksternal dituntut menjelaskan temuan audit dengan bahasa yang diplomatis dan lugas.

Bahkan seorang akuntan publik harus bisa menyampaikan rekomendasi strategi keuangan kepada manajemen puncak secara meyakinkan.

Maka, kemampuan public speaking menjadi nilai tambah yang tak ternilai.

Prestasi mahasiswa Akuntansi pun membuktikan hal ini bukan sekadar retorika.

Mereka telah menorehkan penghargaan di tingkat nasional dan internasional.

Salah satunya adalah perolehan predikat Best Presenter dalam ajang All of Paper International Conference on Economics and Business (ICEBIZ).

Ini menunjukkan bahwa mereka tidak hanya cemerlang dalam angka, tetapi juga ahli dalam menyampaikan gagasan secara profesional dan menginspirasi.

Kini, mahasiswa Akuntansi hadir bukan sebagai sosok yang kaku dan tertutup, melainkan sebagai wajah baru dunia akuntansi percaya diri, komunikatif, dan visioner.

Mereka adalah generasi yang siap menjembatani antara data dan makna, antara angka dan cerita, antara laporan dan perubahan.

Di era digital yang menuntut kolaborasi dan narasi, mahasiswa Akuntansi yang mampu mengolah angka dan kata sekaligus, akan menjadi talenta masa depan yang paling dicari.

Karena di balik neraca dan laporan laba rugi, tersimpan potensi besar: seorang public speaker yang siap menyapa dunia dengan suara penuh makna.

Penulis: Moch. Akira Putra Adista Pratama AlDaffa

Penyunting: Indah Nurul Ainiyah